Powered By Blogger

Selasa, 01 November 2011

jangan dihiraukan




Siksa orang orang yang meremehkan shalat

Fathimah ra, bertanya kepada Rasulullah saw., “wahai Ayahku! Apa siksa bagi orang yang meremehkan sholat, baik laki-laki maupun perempuan?” Kemudian Rasulullah menjawab:”Wahai Fathimah, barang siapa yang meremehkan shalat, lelaki maupun perempuan, maka Allah akan memberinya 15 petaka . Enam diantaranya di dunia, tiga di saat kematiannya, tiga di dalam kuburnya, dan tiga pada hari kiamat di saat angun dari kuburnya.”

Enam petaka yang diberikan kepada orang orang yang meremehkan sholat tersebut di antaranya adalah; Allah akan mencabut berkah umurnya, Allah akan mencabut berkah rezekinya, Allah akan menghapus ciri orang shaleh dari mukanya, semua amal yang dilakukannya tidak diberi pahala, doanya tidak terangkat ke langit, dan tidak mendapat bagian di dalam do’a orang orang shaleh.

Tiga petaka lainnya yang akan ditimpakan oleh Allah kepada orang yang meremehkan sholat di antaranya adalah; atinya dalam keadaan terhina, lapar dan kehausan, rasa hausnya tersebut tidak akan hilang andaikan ia diberi minum satu sungai secara penuh.

Tiga perkara lainnya yang menimpa orang-orang yang meremehkan shalat di dalam kubur yaitu; Allah akan menyerahkan kepada malaikat yang menakutkan (mengerikan), kubur akan menjepitnya, kuburnya gelap gulita. Sedangkan tiga lagi siksaan yang akan ditimpakan kepada orang yang meremehkan shalat adalah; Allah akan menyerahkan kepada malaikat dengan siksa malaikat tersebut akan menyeretnya dengan posisi terbalik, di hisab oleh Allah secara detail, Allah tidak akan menoleh padanya dan tidak mensucikannya dan baginya adzab yang pedih. (tafsir al muin: 576)
Oleh: M. Wiyono. S.Th.I

Antara yang Takdir dan Usaha


hampir dalam semua agama selalu ada perbedaan dalam memaknai takdir, mungkin di dalam agama islam juga demikian, sehingga seorang hamba Allah dengan mudah,:”ini kan sudah takdir Allah”, jawaban yang diberikan jika tertimpa musibah, bencana ataubahagian dan keuntungan. Meski kepastian takdir kita tidak tahu, lebih rancu lagi jika seoran muslim tidak mengetahui mana qodho’ dan mana takdir. Sebagian ulama’ juga ada yang membagi takdir mubram dan qadho’ muallaq, namun yang terpenting adalah mempercayai adanya qadha’ dan takdir, sedangkan antara yang ditakdirkan dan yang diusahakan bisa simak lanjutan tulisan ini.

Ada hadits yang mengatakan bahwa, janin usia 120 hari (4 bulan) saat ditiupkan ruh telah dicatat oleh Allah 4 hal yaitu umur, rizki, amal (pekerjaannya), bahagia dan celakanya. Dari sini banyak orang memahami semua yang kita sandang bersifat permanent dan sudah terberikan (given) sehingga malas berusaha dan terjerumus kepada pemahaman jabariyah dan fatalistik, lalu harus bagaimana cara memahaminya???

Untuk tiga hal memang tidak bisa ditolak karena yang tiga yaitu umur, rizki, amal tidak bisa kita merubahnya, tetapi ketentuan Allah yang bahagia dan celaka, masih bisa di anulir sesuai dengan kapasitas kemampuan yang kita lakukan untuk merubahnya. Disamping itu, takdir adalah kuasa tuhan, semua tertulis didalam genggamannya, makanya jangan ditebak tebak, apalagi berdalih seperti orang yang sudah tahu jelas dengan rencana takdir tuhan, setelah bermaksiat dengan enteng mengatakan, ini semua adalah takdir tuhan sedangkan kita sendiri menebak apa yang direncanakan seekor ayam saja tidak bisa, terlebih lagi menebak apa yang di kehendak oleh Allah.

Sebaiknya manusia tidak banyak memperdebatkan apa yang ditakdirkan oleh Allah tetapi kita aharus berusaha sebisa mungkin untuk berbaik sangka kepada Allah, dan melakukan semua usaha dengan gigih sesuai rel kebenaran yang dituangkan di dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi saw. Termasuk masalah umur, karena kematian hanya sebuah sebab dari kematian tersebut.



Awan yang membentuk lafal Allah
allah-clouds.jpg
Ini yang menegur manusia yang muncul di jazirah arab baru

Lafal Allah dari luar angkasa
allah.jpg
Gambar yag tanpa sengaja didapat sang astronot NASA

Enter content here

Lafal Lailahaillallah yang terdapat dihutan Jerman
lailahailallah2.jpg

1 komentar: